Rabu, 30 November 2016

Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
1.        Kutipan
          Menyisipkan kutipan-kutipan pada sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban, tidak jarang pendapat, konsep dan hasil penelitian dikutip kembali untukdibahas, ditelaah, dikritik, dipertentang, atau diperkuat. dengan kutipan sebuah tulisan akan terkait dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada. Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu, janganlah tulisan kita itu penuh dengan kutipan. disamping itu kita harus bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan, terutama kutipan tidak langsungdalam uraian sebelumnya sudah dipelajari bagaimana mencatat bahan-bahan dari buku dalam kartu informasi . Bahan-bahan tersebut mungkin dicantumkan dalam suatu tulisan sebagai kutipan. Kutipan ini dapat berfungi sebagai :
1.    Landasan teori
2.    Sebagai penjelas
3.    Penguat pendapat yang dikemukakan penulis
    
1)      Kutipan langsung
                        Kutipan langsung  merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. bahan yang kita kutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber termasuk ejaan, tanda baca dan sebagainya.
pada hakikatnya seorang ilmuwan harus mampu mneyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan  itu sendiri yang menunjukakan kepribadiannya. Tulisan ilmiah yang terlalu panjang berisi kutipan langsung , kelihatannya kurang mencerminkan kepribadian penulis sendiri, dan tulisannya seolah-olah merupakan koleksi pendapat orang lain. apalagi jika kutipan-kutipan tersebut tidak disusun menjadi suatu kerangka pemikirannya yang utuh dan meyakinkan. sebaiknya kutipan langsung intesitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada
kutipan langsung kadang-kadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan otentik, yang bila disalin kedalam bentuk pernyataan yang lain,akan kehilangan keontetikannya. Kutipan langsung tidak dapat menghindari hal-hal berikut:
a.                   Mengutip rumus-rumus
b.                  Mengutip peraturan-peraturan hokum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan sebagaimnya
c.                   Mengutip peribahasa, sanjak, dialog drama
d.                  Mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
e.                    Mengutip ststemen ilmiah, dan
f.                   Mengutip ayat-ayat dari kitab suci.
1.                  Kutipan langsung panjang
            Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketika disebut kutipan panjang. kutipan semacam ini tidak dijalin dalam teks, tetapi diberi tempat tersendiri. kutipan langsung panjang diketik dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin. Indensi dari kalimat pertama  tujuh ketukan dari gari tepi (margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru. Ingat, Kutipan langsung panjang tidak diapit oleh tanda kutip.
Contoh :
            …Banyak batasan yang telah dikemukakan mengenai pengertian akuntansi pertanggungjawaban , misalnya mengemukakan :
            Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem atau alat yang dipakai pada suatu bank konvensional maupun bank syariah untuk mengendalikan biaya, karena dalam akuntansi pertanggungjawaban biaya-biaya diakumulasikan dan dilaporkan dalam suatu pusat pertanggungjawaban tertentu. Pelaporan akuntansi secara periodik mampu untuk menilai tanggungjawab (kemampuan pendelegasian wewenang yang telah diberikan).
2.      Kutipan Langsung pendek
            Kutipan langsung pendek dapat digolongkan kedalam kutipan langsung pendek kalau tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dijalin kedalam teks dengan meletakkannya diantara dua tanda petik.
 contoh :
Pengertian pusat pertangguangjawaban menurut Hansen dan Mowen: Pusat pertanggungajawaban merupakan suatu segmen bisnis yang pimpinannya bertanggung jawab terhadap serangkaian-serangkaian tertentu.

2)      Kutipan Tidak Langsung
Seorang ilmuwan dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan itu sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung merupakan mengungkapkan kembali maksud penulis dengan kata-katanya sendiri. Jasi, yang  dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri, walaupun yang dikutip dari bahasa asing, tetapi tetap dinyatakan dengan bahasa Indonesia
1)      Kutipan Tidak Langsung Panjang
Kutipan tidak langsung (paraphrase) sebaliknya dilakukan sependek mungkin, diperas sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu paragraph. Namun karena sesuatu hal kutipan tidak langsung dapat melebihi satu paragraph. kutipan tidak langsung yang lebih dari satu paragraph inilah yang disebut kutipan tidak langsung yang panjang
Untuk paraphrase yang lebih dari satu paragraph ini menimbulkan kesulitan bagaimana mengidentifikasi bahwa paragraph-paragraf itu merupakan kutipan, karena gaya penulisannya sama dengan gaya penulis yang dikutip pada permulaan paraphrase dan memberikan angka catatan kaki pada akhir kalimat paraphrase.
Contoh :
                        Konsep pertanggungjawaban merupakan bagian dari akuntansi manajemen, dimana disajikan informasi akuntansi yang menekankan pada pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan tingkat manajemen lini bank syariah. Makin besar bank syariah tersebut, maka akan semakin besar juga masalah perencanaannya, dan makin rumit melakukan pengendalian terhadap aktivitas manajemen lini bank syariah. Oleh karena itu, banyak top manajemen bank syariah yang mulai mendesentralisasikan sebagian tanggungjawab dan wewenangnya pada manajemen lini bank syariah. Ini berarti sebagian kecil kekuasaan dipegang pimpinan, sedangkan sebagian besar kekuasaannya didelegasikan kepada bawahannya

2)      Kutipan Tidak Langsung Pendek
                        Prafase yang terdiri dari satu paragraf disebut pendek. Sebaiknya prafase pendek ini disediakan tempat tersendiri , tidak dibaur dengan teks. Akan lebih baik lagi prafase itu diambil dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, atau kesimpulan yang dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumberdan sangat mirip satu sama lain, lebih baik diprafasekan dalam satu paragraph dengan menyebutkan semua sumbernya dalam satu paragraf.
contoh :
                        Pusat pertanggungjawaban adalah tingkatan manajemen lini pada sebuah bank syariah yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu yang dipimpin oleh seorang pimpinan disetiap manajemen lini.
                        Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu manajemen lini bank syariah yang dipimpin oleh seorang pimpinan yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang atas aktivitas manajemen lini yang dipimpinnya. Pusat pertanggungjawaban pada manajemen lini bank syariah seperti seksi, segmen, departemen atau divisi.

3)   Mengutip dari Kutipan
             Mengutip dari kutipan harus dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa, misalnya sulit menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah merupakan suatu pelanggaran.
             Apabila seorang penulis terpaksa mengutip dari kutipan, ia harus bertanggung jawab terhadap ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Selain itu pengutip wajib mencantumkan dalam catatan kaki bahwa ia mengutip sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan dalam catatan kaki dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”.

Catatan Kaki
             Pernyataan ilmiah yang kita tuliskan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus dapat mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, misalnya buku, makalah, seminar, loka karya, majalah dan sebagainya. Ketiga, harus pula dapat kita identifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar atau loka karya, maka harus disebut tempat,waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
             Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam tulisan ilmiah kita, disebut teknik notasi ilmiah. Sebetulnya terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsure yang sama, meskipun dinyatakan dalam format dan symbol yang berbeda. Seorang ilmuan dapat memilih notasi ilmiah yang telah diakui, asalkan dipergunakan secara konsisten. Jangan mencampuradukan beberapa teknik notasi ilmiah sekaligus, karena hal ini akan membingungkan pembaca. Demikian pula halnya dengan daftar pustaka.
             Dibawah ini dapat dipelajari teknik notasi ilmiah yang mempergunakan catatan kaki (footnote). Fungsi catatan kaki ini ialah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan kita. Fungsi lain dari catatan kaki ini sebagai tempat bagi catatan-catatan kecil yang kalau disatukan dengan uraian akan mengganggu kelancaran penulisan. Jadi catatan kaki juga berfungsi untuk member keterangan tambahan. Tetapi kalau keterangan tambahan ini panjang sekali, sebaiknya dipindahkan ke belakang (lampiran).
             Seperti yang sudah dijelaskan dalam uraian sebelumnya, semua kutipan, langsung maupun tidak langsung, harus dijelaskan dari mana sumbernya. Untuk makalah biasanya langsung dicantumkan sumbernya di belakang kutipan dan dituliskan dalam tanda kurung, pengarang, tahun, halaman. Sumber yang lengkap tercantum dalam daftar pustaka.
Contoh :
. . . bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu.” ( Hansen & Mowen, Manajemen.... hlm., 116.)

Untuk skripsi, disertai, atau proyek paper dan buku, sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki (footnote).

1.      Fungsi
       Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
2.      Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a.       Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan tulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
b.      Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupakutipan pula.
c.       Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas dalam tulisan.
d.      Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
3.      Penomoran
        Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1, 2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
4.      Penempatan
       Catatan kaki dapat ditempatkan langsung dibelakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh :
          Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut Hansen dan Mowen: “Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang pimpinannya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu12
12 Hansen & Mowen, Manajemen.... hlm., 116.

Karena kondisi sosial budaya mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah atau bergeser. Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
       Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki)  halaman atau pada akhir bab.
5.      Unsur-Unsur Catatan Kaki
A.    Untuk Buku
1.      Nama pengarang (editor, penerjemah), ditulis dalam urutan diikuti koma (,).
2.      Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3.      Nama atau nomor seri kalau ada
4.      Data publikasi
a.       Jumlah jilid, kalau ada
b.      Nomor cetakan, kalau ada
c.       Kota penerbit, diikuti titik dua ( : )
d.       Nama penerbit, diikuti koma ( , )
e.       Tahun penerbitan c, d, e diletakkan diantara tanda kurung ( . . . )
5.      Nomor jilid kalau perlu
6.      Nomor halaman, diikuti titik ( . )
B.     Untuk Artikel dalam Majalah Berkala
1.      Nama pengarang
2.      Judul artikel, diantara tanda kutip “ . . . “
3.      Nama majalah, digarisbawahi
4.      Nomor majalah jika ada
5.      Tanggal penerbitan
6.      Nomor halaman
6.      Catatan Kaki Singkat
A.    Ibid. ( Singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas ), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik ( . ) dan koma ( , ) lalu nomor halaman.
B.     op. Cit. (Singkatan dari opere citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit, nomor halaman.
C.     lot. cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutannya : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman).
3.      Daftar Pustaka
1.         Tujuan Daftar Pustaka
                             Daftar pustaka bermaksud mentabukasi atau mendaftarkan semua sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat kabar, maupun yang belum dipublikasikan seperti paper, skripsi, testis, dan disertasi. Melalui daftar pustaka ini pembaca dapat mengetahui sumber-sumber apa saja yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah itu tanpa membaca seluruh tulisan terlebih dahulu. Berdasarkan daftar pustaka itu pembaca yang berpengalaman akan dapat mengira mutu pembahasan tulisan tersebut, karena tujuan utama dari daftar pustaka adalah untuk mengidentifikasikan karya ilmiah itu sendiri.
2.         Mengklasifikasi  Daftar Pustaka
Suatu karya ilmiah atau skripsi, atau tesis merupakan hasil karya yang mengarah pada suatu bidang tertentu. Dengan demikian sumber bahan yang dipakai adalah yang ada hubungan dengan bidang yang diklupas. Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam karya ilmiah yang menjurus pada suatu bidang ini, hampir tidak ada sumber sekundernya. Jadi, daftar pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer. Penggolongan terhadap daftar pustaka seperti ini disebut penggolongan berdasarkan bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah.
Selain pembagian/klasifikasi berdasarkan bidang, daftar pustaka dapat di klasifikasikan menurut sumber ini didasarkan pada kelompok : buku, majalah, surat kabar, jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi pengelompokan menurut jenis sumber ini akan diperlukan bila daftar pustaka memuat lebih dari dua puluh sumber referensi. Daftar pustaka yang kurang dari dua puluh sumber referensi termasuk daftar pustaka yang pendek. Untuk daftar pustaka tyang pendek penggolongan sumber refernsoi menurut jenisnya tidak diperlukan.

3.         Penyelesaian Sumber Referensi
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftyar pustaka ialah bahwa semua referensi dari sumber bacaan yang telah dimuat ke dalam catatan kaki yang harus di masukkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini berarti bahwa dalam menyeleksi kutipan atau catatan kaki haruslah betul-betul relevan dewngan masalah yang akan di bahas. Dengan demikian daftar pustaka yang disusun adalah daftar pustaka pilihan karena kutipan atau catatan kakinya merupakan hasil pilihan juga.
4.         Cara Menyusun Daftar Pustaka
       Yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka :
a.              Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
b.             Nama penulis diurut menurut abjad.
c.              Gelar penulis tidak dicantumkan wlaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
d.             Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
e.              Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
f.              Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
g.             Baris pertama diketik dari garis tepi(margin) tanpa idensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi dimaksud ialah :
1.      Nama Penulis
Jika penulis asing nam keluarga diletakkan paling depan. Hal ini mencantumkan urutan huruf dalam daftar pustaka. Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan alfabetisnya ialah huruf pertama nama sendiri.
Jika penulis terdapat dua orang atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih dari tiga orang ditulis singkat et. Al. (dan kawan-kawan).
Jika dalam sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang ditulis oleh penulis yang sama maka sumber bacaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis pada karya urutan pertama. Karya urutan kedua dan seterusnya tidak dituliskan nama, tetpi diganti dengan garis sepanjang tujuh ketukan. Nama penulis maupun garis, diakhiri dengan titik.
      Pada dasarnya cara menyingkat nama penulis pada daftar pustakatidak berbeda dengan cara menyikngkat pada catatan kaki. Akan tetapi bila penulisanya lebih dari satu orang, maka untuk penulis pertama cara menyingkatnya agak berbeda yaitu : nama keluarga ditulis terlebih dahulu dengan lengkap, diberi tanda koma, kemudian nama sendiri disingkat atau tidak disingkat akhirnya (jika ada) disingkat. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Catatan kaki : Mulyadi, Akuntansi Biaya (Yogyakarta: BPFE UGM, 1983), hlm., 379-380.         
Daftar Pustaka : Mulyadi.1983. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE UGM

2.      Judul Tulisan atau Artikel.
Cara menuliskan judul tuloisan pada catatan kaki dengan cara menuloiskan daftapustaka. Judul tulisan ketik dengan huruf kapital untuk setiap awal kata/kecuali kata tugas. Judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip dan akhiri dengan tand koma. Judul tuloisan diketik dengan jarak dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.
3.      Nama Buku/Majalah
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah diketik dengan cara yang sama dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah. Namun buku diakhiri dengan tanda titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda koma.
4.      Data Publikasi
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan diakhiri dengan titik dua, kemudian dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma, sela satu ketukan kemudian diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka Arab dan diakhiri dengan titik. Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.
Berikut openjelasan dan contohnya :
a.      Buku
Unsur-unsur daftar pustaka yang bersumber dari buku :
1.      Nama penulis
2.      Judul
3.      Data publikasi
Dapat dituliskan sebagai berikut :
Nama Penulis. Judul buku. Tempat Penerbitan:  Badan Penerbit, Tahun Penerbitan.
 
 



                  Keterangan :
Nama penulis diakhiri dengan titik. Judul Buku awal kata ditulis dengan huruf kapital dan diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik. Jarak antara nama penulis dengan judul buku, jarak judul buku dengan data publikasi masing-masing dua sela ketukan. Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan ditutup dengan tanda titik ganda. Dilanjutkan dengan nama badan penerbitan dengan jarak satu sela ketukan. Badan penerbitan diakhiri dengan koma, diberi sela ketukan, kemudian dilanjutkan denghan tahun penerbitan (dalam angka Arab), dan diakhiri dengan tanda titik.
a.         Contoh penulis buku 1 orang : Mulyadi.1983. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE UGM

b.         Contoh penulis buku lebih dari 1 orang : Al-Mishri, Abdul Sami’. 2006. Pilar-pilar Ekonomi Islam.  Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

c.         Contoh penulis buku terdiri dari 3 orang : Chares,A.W. , W.W.Cooper, dan A . Henderson . 1953.  An Intruduction to Linear Progamming. New York : John Wiley & Sons, Inc.

d.         Contoh penulis buku lebih dari 3 orang : Johnston, C.H. dkk. 1914. The Modern High School. New York : Charles Scribner & Sons.

e.         Contoh dua buku yang ditulis oleh seorang penulis : Florence, P.S. 1914. Economic of Fatique and Unrest and the Efficiency of Labor in English and American Industry. New York : Henry Hold & Co.

b.        Penertiban Pemerintah,Lembaga-Lembaga Ilmiah, dan organisasi lainnya
       Daftar pustaka untuk penertiban pemerintah Lembaga-Lembaga ilmiah dan organisasi lainnya mempunyai unsure pokok:
1)        Lembaga yang bertanggungjawab atas penulisan dokumen
2)        Judul tulisan
3)        Data penertiban

c.         Majalah,Buletin
       Untuk majalah yang dimuat dalam majalah atau pun bulletin cara menyusun daftar pustakanya sebagai berikut :
       Untuk menyusun yang dimuat dalam majalah ataupun bulletin cara menyusun daftar pustakanya
1)        Nama penulis/pengarang
2)        Judul artikel ditulis dengan tanda kutip (“…….”)
3)        Nama majalah, digarisbawahi
4)        Nomor majalah jika ada
5)        Tanggal dan tahun penerbitan

d.        Surat Kabar
       Tulisan seperti editorial, pojok, dan berita, nomor halaman yang dicantumkan dalam catatan kaki tidak dicantumkan pada daftar pustaka.

e.         Karya yang Tidak Diterbitkan
       Unsur-unsur pokok dari karya yang tidak diterbitkan untuk daftar pustaka ialah :
1)        Nama Penulis
2)        Judul tulisan
3)        Untuk apa tulisan itu ditujukan
4)        Lembaga yang menerima tulisan
5)        Tahun diajukannya karya
       Antara unsure pertama dan kedua diberi sela dua ketukan. Antara unsure kedua dan ketiga juga diberi jarak dua ketukan. Tetapi antara unsure-unsur selanjutnya hanya diberi jarak satu ketukan sela.
f.          Artikel dalam Ensiklopedi
       Unsur-unsur pustaka dari ensiklopedia adalah :
1)        Nama penulis (bila ada)
2)        Judul artikel
3)        Nama ensiklopedia, nomor jilidnya dan halaman-halaman artikel
4)        Data penerbit
            Nama penulis (jika ada) diakhiri dengan tanda titik. Dengan jarak dua ketukan sela kemudian nama penulis diikuti dengan judul artikel, yang ditulis di antara tanda kutip dan diakhiri tanda koma. Seperti artikel dalam majalah, artikel ini tidak digarisbawahi. Dengan sela satu ketukan judul artikel itu diikuti nama ensiklopedia dengan huruf kapital pada awal kata disusul no. jilid (angka romawi besar), nomor halaman diakhiri tanda titik. Antara nama ensiklopedia, nomor jilid, dan nomor halaman disekat dengan tanda koma, dan diberi jarak satu sela ketukan. Terakhir adalah data publikasi (penerbit), yang disusul oleh tahun dan diberi titik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar