BAB II
PEMBAHASAN
1.
Kutipan
Menyisipkan
kutipan-kutipan pada sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban,
tidak jarang pendapat, konsep dan hasil penelitian dikutip kembali untukdibahas,
ditelaah, dikritik, dipertentang, atau diperkuat. dengan kutipan sebuah tulisan
akan terkait dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada. Namun
demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu, janganlah tulisan kita itu
penuh dengan kutipan. disamping itu kita harus bertanggung jawab penuh terhadap
ketepatan dan ketelitian kutipan, terutama kutipan tidak langsungdalam uraian
sebelumnya sudah dipelajari bagaimana mencatat bahan-bahan dari buku dalam
kartu informasi . Bahan-bahan tersebut mungkin dicantumkan dalam suatu tulisan
sebagai kutipan. Kutipan ini dapat berfungi sebagai :
1. Landasan teori
2. Sebagai penjelas
3. Penguat pendapat yang dikemukakan
penulis
1)
Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam
susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. bahan yang kita
kutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber termasuk ejaan,
tanda baca dan sebagainya.
pada hakikatnya
seorang ilmuwan harus mampu mneyatakan pendapat orang lain dalam bahasa
ilmuwan itu sendiri yang menunjukakan
kepribadiannya. Tulisan ilmiah yang terlalu panjang berisi kutipan langsung ,
kelihatannya kurang mencerminkan kepribadian penulis sendiri, dan tulisannya
seolah-olah merupakan koleksi pendapat orang lain. apalagi jika kutipan-kutipan
tersebut tidak disusun menjadi suatu kerangka pemikirannya yang utuh dan
meyakinkan. sebaiknya kutipan langsung intesitasnya tidak melebihi 30% dari
seluruh kutipan yang ada
kutipan langsung
kadang-kadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian
pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan otentik, yang bila disalin
kedalam bentuk pernyataan yang lain,akan kehilangan keontetikannya. Kutipan
langsung tidak dapat menghindari hal-hal berikut:
a.
Mengutip
rumus-rumus
b.
Mengutip
peraturan-peraturan hokum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, dan sebagaimnya
c.
Mengutip
peribahasa, sanjak, dialog drama
d.
Mengutip
beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
e.
Mengutip ststemen ilmiah, dan
f.
Mengutip
ayat-ayat dari kitab suci.
1.
Kutipan
langsung panjang
Kutipan langsung yang lebih dari
tiga baris ketika disebut kutipan panjang. kutipan semacam ini tidak dijalin
dalam teks, tetapi diberi tempat tersendiri. kutipan langsung panjang diketik
dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat
ketukan huruf dari garis margin. Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari gari tepi (margin) atau
tiga ketukan dari garis tepi yang baru. Ingat, Kutipan langsung panjang tidak
diapit oleh tanda kutip.
Contoh :
…Banyak batasan yang telah
dikemukakan mengenai pengertian akuntansi pertanggungjawaban , misalnya
mengemukakan :
Akuntansi
pertanggungjawaban merupakan sistem atau alat yang dipakai pada suatu bank
konvensional maupun bank syariah untuk mengendalikan biaya, karena dalam
akuntansi pertanggungjawaban biaya-biaya diakumulasikan dan dilaporkan dalam
suatu pusat pertanggungjawaban tertentu. Pelaporan akuntansi secara periodik
mampu untuk menilai tanggungjawab (kemampuan pendelegasian wewenang yang telah
diberikan).
2.
Kutipan Langsung pendek
Kutipan langsung pendek dapat
digolongkan kedalam kutipan langsung pendek kalau tidak melebihi tiga baris
ketikan. Kutipan ini cukup dijalin kedalam teks dengan meletakkannya diantara
dua tanda petik.
contoh :
Pengertian pusat
pertangguangjawaban menurut Hansen dan Mowen: Pusat pertanggungajawaban merupakan suatu segmen bisnis yang
pimpinannya bertanggung jawab terhadap serangkaian-serangkaian tertentu.
2)
Kutipan Tidak Langsung
Seorang ilmuwan
dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan itu
sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung merupakan
mengungkapkan kembali maksud penulis dengan kata-katanya sendiri. Jasi,
yang dikutip hanyalah pokok-pokok
pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan
dengan bahasa sendiri, walaupun yang dikutip dari bahasa asing, tetapi tetap
dinyatakan dengan bahasa Indonesia
1)
Kutipan Tidak Langsung Panjang
Kutipan tidak
langsung (paraphrase) sebaliknya dilakukan sependek mungkin, diperas sedemikian
rupa sehingga tidak lebih dari satu paragraph. Namun karena sesuatu hal kutipan
tidak langsung dapat melebihi satu paragraph. kutipan tidak langsung yang lebih
dari satu paragraph inilah yang disebut kutipan tidak langsung yang panjang
Untuk paraphrase
yang lebih dari satu paragraph ini menimbulkan kesulitan bagaimana
mengidentifikasi bahwa paragraph-paragraf itu merupakan kutipan, karena gaya
penulisannya sama dengan gaya penulis yang dikutip pada permulaan paraphrase
dan memberikan angka catatan kaki pada akhir kalimat paraphrase.
Contoh :
Konsep
pertanggungjawaban merupakan bagian dari akuntansi manajemen, dimana disajikan
informasi akuntansi yang menekankan pada pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan
tingkat manajemen lini bank syariah. Makin besar bank syariah tersebut, maka
akan semakin besar juga masalah perencanaannya, dan makin rumit melakukan
pengendalian terhadap aktivitas manajemen lini bank syariah. Oleh karena itu,
banyak top manajemen bank syariah yang mulai mendesentralisasikan sebagian
tanggungjawab dan wewenangnya pada manajemen lini bank syariah. Ini berarti
sebagian kecil kekuasaan dipegang pimpinan, sedangkan sebagian besar
kekuasaannya didelegasikan kepada bawahannya
2)
Kutipan Tidak Langsung Pendek
Prafase yang terdiri
dari satu paragraf disebut pendek. Sebaiknya prafase pendek ini disediakan
tempat tersendiri , tidak dibaur dengan teks. Akan lebih baik lagi prafase itu
diambil dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, atau kesimpulan yang
dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumberdan sangat mirip satu sama lain,
lebih baik diprafasekan dalam satu paragraph dengan menyebutkan semua sumbernya
dalam satu paragraf.
contoh :
Pusat pertanggungjawaban
adalah tingkatan manajemen lini pada sebuah bank syariah yang memiliki tugas,
tanggung jawab, dan wewenang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu yang
dipimpin oleh seorang pimpinan disetiap manajemen lini.
Pusat pertanggungjawaban
merupakan suatu manajemen lini bank syariah yang dipimpin oleh seorang pimpinan
yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang atas aktivitas manajemen lini yang
dipimpinnya. Pusat pertanggungjawaban pada manajemen lini bank syariah seperti
seksi, segmen, departemen atau divisi.
3)
Mengutip dari Kutipan
Mengutip dari kutipan harus
dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa, misalnya sulit menemukan sumber
aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah merupakan suatu pelanggaran.
Apabila seorang penulis terpaksa
mengutip dari kutipan, ia harus bertanggung jawab terhadap ketidaktepatan dan
ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Selain itu pengutip wajib mencantumkan
dalam catatan kaki bahwa ia mengutip sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber
itu dituliskan dalam catatan kaki dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”.
Catatan
Kaki
Pernyataan ilmiah yang kita
tuliskan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus
dapat mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita
harus pula dapat mengidentifikasikan media
komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, misalnya
buku, makalah, seminar, loka karya, majalah dan sebagainya. Ketiga, harus pula
dapat kita identifikasikan lembaga yang
menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak
diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar atau loka
karya, maka harus disebut tempat,waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.
Cara kita mencantumkan ketiga hal
tersebut dalam tulisan ilmiah kita, disebut teknik
notasi ilmiah. Sebetulnya terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang
pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsure yang sama, meskipun dinyatakan
dalam format dan symbol yang berbeda. Seorang ilmuan dapat memilih notasi
ilmiah yang telah diakui, asalkan dipergunakan secara konsisten. Jangan
mencampuradukan beberapa teknik notasi ilmiah sekaligus, karena hal ini akan
membingungkan pembaca. Demikian pula halnya dengan daftar pustaka.
Dibawah ini dapat dipelajari teknik
notasi ilmiah yang mempergunakan catatan kaki (footnote). Fungsi catatan kaki
ini ialah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat
dalam tulisan kita. Fungsi lain dari catatan kaki ini sebagai tempat bagi
catatan-catatan kecil yang kalau disatukan dengan uraian akan mengganggu
kelancaran penulisan. Jadi catatan kaki juga berfungsi untuk member keterangan
tambahan. Tetapi kalau keterangan tambahan ini panjang sekali, sebaiknya
dipindahkan ke belakang (lampiran).
Seperti yang sudah dijelaskan dalam
uraian sebelumnya, semua kutipan, langsung maupun tidak langsung, harus
dijelaskan dari mana sumbernya. Untuk makalah biasanya langsung dicantumkan
sumbernya di belakang kutipan dan dituliskan dalam tanda kurung, pengarang,
tahun, halaman. Sumber yang lengkap tercantum dalam daftar pustaka.
Contoh :
. . . bertanggung
jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu.”
( Hansen & Mowen, Manajemen.... hlm., 116.)
Untuk skripsi,
disertai, atau proyek paper dan buku, sumber dinyatakan dalam bentuk catatan
kaki (footnote).
1.
Fungsi
Catatan kaki dicantumkan sebagai
pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang
lain.
2.
Pemakaian
Catatan kaki
dipergunakan sebagai :
a. Pendukung keabsahan penemuan atau
pernyataan tulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
b. Tempat memperluas pembahasan yang
diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini
dapat berupakutipan pula.
c. Referensi silang, yaitu petunjuk yang
menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas dalam
tulisan.
d. Tempat menyatakan penghargaan atas karya
atau data yang diterima dari orang lain.
3.
Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan
menggunakan angka Arab (1, 2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi
catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor
itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun
sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
4.
Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung
dibelakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan
dengan teks.
Contoh :
Pengertian pusat pertanggungjawaban
menurut Hansen dan Mowen: “Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen
bisnis yang pimpinannya bertanggung jawab terhadap serangkaian
kegiatan-kegiatan tertentu12
12 Hansen & Mowen, Manajemen.... hlm., 116.
Karena kondisi
sosial budaya mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga
mungkin berubah atau bergeser. Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan
dengan garis sepanjang baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah
dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki)
halaman atau pada akhir bab.
5.
Unsur-Unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1. Nama pengarang (editor, penerjemah),
ditulis dalam urutan diikuti koma (,).
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital
(kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. Nama atau nomor seri kalau ada
4. Data publikasi
a. Jumlah jilid, kalau ada
b. Nomor cetakan, kalau ada
c. Kota penerbit, diikuti titik dua ( : )
d. Nama penerbit, diikuti koma ( , )
e. Tahun penerbitan c, d, e diletakkan
diantara tanda kurung ( . . . )
5. Nomor jilid kalau perlu
6. Nomor halaman, diikuti titik ( . )
B. Untuk Artikel dalam Majalah Berkala
1. Nama pengarang
2. Judul artikel, diantara tanda kutip “ .
. . “
3. Nama majalah, digarisbawahi
4. Nomor majalah jika ada
5. Tanggal penerbitan
6. Nomor halaman
6.
Catatan Kaki Singkat
A. Ibid. ( Singkatan dari ibidum, artinya
sama dengan di atas ), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan
kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti
titik ( . ) dan koma ( , ) lalu nomor halaman.
B. op.
Cit. (Singkatan dari opere citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan
untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit, nomor halaman.
C.
lot. cit. (Singkatan
dari loco citati, artinya tempat yang
telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutannya : nama
pengarang loc. cit. (tanpa nomor
halaman).
3. Daftar Pustaka
1.
Tujuan
Daftar Pustaka
Daftar
pustaka bermaksud mentabukasi atau mendaftarkan semua sumber bacaan baik yang
sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat kabar, maupun yang belum
dipublikasikan seperti paper, skripsi, testis, dan disertasi. Melalui daftar
pustaka ini pembaca dapat mengetahui sumber-sumber apa saja yang dipergunakan
dalam penulisan karya ilmiah itu tanpa membaca seluruh tulisan terlebih dahulu.
Berdasarkan daftar pustaka itu pembaca yang berpengalaman akan dapat mengira
mutu pembahasan tulisan tersebut, karena tujuan utama dari daftar pustaka
adalah untuk mengidentifikasikan karya ilmiah itu sendiri.
2.
Mengklasifikasi Daftar Pustaka
Suatu karya ilmiah atau
skripsi, atau tesis merupakan hasil karya yang mengarah pada suatu bidang
tertentu. Dengan demikian sumber bahan yang dipakai adalah yang ada hubungan
dengan bidang yang diklupas. Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam
karya ilmiah yang menjurus pada suatu bidang ini, hampir tidak ada sumber
sekundernya. Jadi, daftar pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer.
Penggolongan terhadap daftar pustaka seperti ini disebut penggolongan
berdasarkan bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah.
Selain pembagian/klasifikasi berdasarkan bidang,
daftar pustaka dapat di klasifikasikan menurut sumber ini didasarkan pada
kelompok : buku, majalah, surat kabar, jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi
pengelompokan menurut jenis sumber ini akan diperlukan bila daftar pustaka
memuat lebih dari dua puluh sumber referensi. Daftar pustaka yang kurang dari
dua puluh sumber referensi termasuk daftar pustaka yang pendek. Untuk daftar
pustaka tyang pendek penggolongan sumber refernsoi menurut jenisnya tidak
diperlukan.
3.
Penyelesaian
Sumber Referensi
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftyar
pustaka ialah bahwa semua referensi dari sumber bacaan yang telah dimuat ke
dalam catatan kaki yang harus di masukkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini
berarti bahwa dalam menyeleksi kutipan atau catatan kaki haruslah betul-betul
relevan dewngan masalah yang akan di bahas. Dengan demikian daftar pustaka yang
disusun adalah daftar pustaka pilihan karena kutipan atau catatan kakinya
merupakan hasil pilihan juga.
4.
Cara
Menyusun Daftar Pustaka
Yang
harus diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka :
a.
Daftar
pustaka tidak diberi nomor urut.
b.
Nama
penulis diurut menurut abjad.
c.
Gelar
penulis tidak dicantumkan wlaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan
gelar.
d.
Daftar
pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
e.
Masing-masing
sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
f.
Jarak
masing-masing sumber bacaan dua spasi.
g.
Baris
pertama diketik dari garis tepi(margin) tanpa idensi dan untuk baris-baris berikutnya
digunakan indensi dimaksud ialah :
1. Nama Penulis
Jika penulis
asing nam keluarga diletakkan paling depan. Hal ini mencantumkan urutan huruf
dalam daftar pustaka. Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan
alfabetisnya ialah huruf pertama nama sendiri.
Jika penulis
terdapat dua orang atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih
dari tiga orang ditulis singkat et. Al. (dan kawan-kawan).
Jika dalam
sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang ditulis oleh penulis yang sama
maka sumber bacaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis pada karya
urutan pertama. Karya urutan kedua dan seterusnya tidak dituliskan nama, tetpi
diganti dengan garis sepanjang tujuh ketukan. Nama penulis maupun garis,
diakhiri dengan titik.
Pada
dasarnya cara menyingkat nama penulis pada daftar pustakatidak berbeda dengan
cara menyikngkat pada catatan kaki. Akan tetapi bila penulisanya lebih dari
satu orang, maka untuk penulis pertama cara menyingkatnya agak berbeda yaitu :
nama keluarga ditulis terlebih dahulu dengan lengkap, diberi tanda koma,
kemudian nama sendiri disingkat atau tidak disingkat akhirnya (jika ada)
disingkat. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Catatan kaki : Mulyadi,
Akuntansi Biaya (Yogyakarta: BPFE UGM, 1983), hlm., 379-380.
Daftar Pustaka : Mulyadi.1983.
Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE UGM
2. Judul Tulisan atau Artikel.
Cara menuliskan judul tuloisan pada catatan kaki
dengan cara menuloiskan daftapustaka. Judul tulisan ketik dengan huruf kapital
untuk setiap awal kata/kecuali kata tugas. Judul tulisan diletakkan di antara
tanda kutip dan akhiri dengan tand koma. Judul tuloisan diketik dengan jarak
dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.
3. Nama Buku/Majalah
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah
diketik dengan cara yang sama dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital
untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah. Namun buku diakhiri dengan tanda
titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda koma.
4. Data Publikasi
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan
diakhiri dengan titik dua, kemudian dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan
dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma, sela satu ketukan kemudian
diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka Arab dan diakhiri dengan titik.
Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.
Berikut openjelasan dan contohnya :
a. Buku
Unsur-unsur daftar pustaka yang
bersumber dari buku :
1. Nama penulis
2. Judul
3. Data publikasi
Dapat
dituliskan sebagai berikut :
|
Keterangan :
Nama penulis diakhiri dengan titik. Judul Buku awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda
titik. Jarak antara nama penulis dengan judul buku, jarak judul buku dengan
data publikasi masing-masing dua sela ketukan. Data publikasi dimulai dengan
tempat penerbitan dan ditutup dengan tanda titik ganda. Dilanjutkan dengan nama
badan penerbitan dengan jarak satu sela ketukan. Badan penerbitan diakhiri dengan
koma, diberi sela ketukan, kemudian dilanjutkan denghan tahun penerbitan (dalam
angka Arab), dan diakhiri dengan tanda titik.
a.
Contoh
penulis buku 1 orang : Mulyadi.1983.
Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE UGM
b.
Contoh
penulis buku lebih dari 1 orang : Al-Mishri, Abdul Sami’. 2006. Pilar-pilar
Ekonomi Islam. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
c.
Contoh
penulis buku terdiri dari 3 orang : Chares,A.W. , W.W.Cooper, dan A . Henderson
. 1953. An Intruduction to Linear Progamming. New York : John Wiley &
Sons, Inc.
d.
Contoh
penulis buku lebih dari 3 orang : Johnston, C.H. dkk. 1914. The Modern High School. New York :
Charles Scribner & Sons.
e.
Contoh
dua buku yang ditulis oleh seorang penulis : Florence, P.S. 1914. Economic of
Fatique and Unrest and the Efficiency of Labor in English and American
Industry. New York : Henry Hold & Co.
b.
Penertiban Pemerintah,Lembaga-Lembaga Ilmiah, dan
organisasi lainnya
Daftar pustaka untuk penertiban
pemerintah Lembaga-Lembaga ilmiah dan organisasi lainnya mempunyai unsure
pokok:
1)
Lembaga
yang bertanggungjawab atas penulisan dokumen
2)
Judul
tulisan
3)
Data
penertiban
c.
Majalah,Buletin
Untuk majalah yang dimuat dalam majalah
atau pun bulletin cara menyusun daftar pustakanya sebagai berikut :
Untuk menyusun yang dimuat dalam majalah
ataupun bulletin cara menyusun daftar pustakanya
1)
Nama
penulis/pengarang
2)
Judul
artikel ditulis dengan tanda kutip (“…….”)
3)
Nama
majalah, digarisbawahi
4)
Nomor
majalah jika ada
5)
Tanggal
dan tahun penerbitan
d.
Surat Kabar
Tulisan seperti editorial, pojok, dan
berita, nomor halaman yang dicantumkan dalam catatan kaki tidak dicantumkan
pada daftar pustaka.
e.
Karya yang Tidak Diterbitkan
Unsur-unsur pokok dari karya yang tidak
diterbitkan untuk daftar pustaka ialah :
1)
Nama
Penulis
2)
Judul
tulisan
3)
Untuk
apa tulisan itu ditujukan
4)
Lembaga
yang menerima tulisan
5)
Tahun
diajukannya karya
Antara unsure pertama dan kedua diberi
sela dua ketukan. Antara unsure kedua dan ketiga juga diberi jarak dua ketukan.
Tetapi antara unsure-unsur selanjutnya hanya diberi jarak satu ketukan sela.
f.
Artikel dalam Ensiklopedi
Unsur-unsur pustaka dari ensiklopedia
adalah :
1)
Nama
penulis (bila ada)
2)
Judul
artikel
3)
Nama
ensiklopedia, nomor jilidnya dan halaman-halaman artikel
4)
Data
penerbit
Nama penulis (jika ada) diakhiri
dengan tanda titik. Dengan jarak dua ketukan sela kemudian nama penulis diikuti
dengan judul artikel, yang ditulis di antara tanda kutip dan diakhiri tanda
koma. Seperti artikel dalam majalah, artikel ini tidak digarisbawahi. Dengan
sela satu ketukan judul artikel itu diikuti nama ensiklopedia dengan huruf
kapital pada awal kata disusul no. jilid (angka romawi besar), nomor halaman
diakhiri tanda titik. Antara nama ensiklopedia, nomor jilid, dan nomor halaman
disekat dengan tanda koma, dan diberi jarak satu sela ketukan. Terakhir adalah
data publikasi (penerbit), yang disusul oleh tahun dan diberi titik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar