BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan social dan sehari-hari
masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai
bahasa daerah termasuk dialeknya , bahasa Indonesia, dan / atau bahasa asing.
Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran
digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa
Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu
(Lumintaintang 1982: 73).
Dalam situasi kebahasaan seperti itu,
timbul berbagai ragam atau variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik
secara lisan maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh
latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu
Yang dimaksud dengan ragam atau
variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri
linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping
ditandai oleh ciri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh
ciri-ciri nonlinguistik, misalnya, lokalisasi atau tempat penggunaannya,
lingkungan sosial pemakainya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang
bersangkutan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari Ragam Bahasa Ilmiah itu ?
2.
Menjelaskan
Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah ?
3.
Menjelaskan Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari itu Ragam Bahasa Ilmiah.
2.
Untuk memahami Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah.
3.
Untuk mengetahui Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Ragam Bahasa Ilmiah
Ilmiah itu
merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoalan dalam bahasa indonesia
bidang ilmu tertentu. Kualitas keilmuan itu didukung juga oleh pemakaian bahasa
dalam ragam ilmiah. Jadi, ragam bahasa ilmiah itu mempunyai sumbangan yang
tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah.
Ragam ilmiah merupakan
pemakaian bahasayang mewadahi dan mencerminkan sifat keilmuan dari karya ilmiah.sebagai wadah, ragam ilmiah harus menjadi ungkapan
yang tetap bagi kerumitan (sofistifikasi) pemikiran dalam karya ilmiah. Dari
pemakaian ragam ilmiah itu juga bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan
juga hati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan (wisdom) dan
kecerdasandari penulisnya.
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah merupakan
salah satu ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,teori,
atau gabungan dari keempatnya, Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media
yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.
B.Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah
Penggunaan bahasa dalam berbagai karya
ilmiah adalah sebagai berikut ;
a.
Laporan berbentuk naskah
Contoh
: artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat.
b.Skripsi
(pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3)
c.
Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah
d. Laporan pertanggung jawaban
Contoh
: laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham.
C.Ciri-ciri
Bahasa Ragam Ilmiah
Ciri-ciri
bahasa ragam ilmiah pada dasarnya ada dua, yaitu ciri umum dan ciri khusus.
Ciri umumnya adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah, artinya sesuai
dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia. Ciri-ciri khusunya adalah:
(a) Cendekia
(b) Lugas
dan logis
(c) Jelas
(d) Ringks
dan padat
(e) Formal
dan objektif
(f) Gagasan
sebagai pangkal tolak
(g) Penggunaan
istilah teknis
(h) Konsisten
A.Cendekia
Ciri
cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah mampu mengungkapakan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu
diwujudkan dalam penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis,
artinya teratur dan runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang
atau penulis.
B.Lugas
dan Logis
Ciri
lugas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri
logis adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah
sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal sehat. Hal itu membantu
penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu pembaca
dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
C.Jelas
Ciri
jelas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah jelas struktur kalimat dan maknanya. Hal itu sangat membantu
penulis dalam memaparkan gagasan atau pola pikirannya dan mempermudah pembaca
untuk memahami makna yang dimaksudkan.
D.Padat dan Ringkas
Padat
yang dimaaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapakan tidak
tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperdulikan.
Ciri ringkas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan a ilmiah harus singkat, tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan
(mubazir). Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan
atau pola pikir yang padat dan tertuang dalam kalimat yang ringkas.
E.Formal dan Objektif
Formal
yang dimaksud mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan
ilmiah merupakan komunikasi formal atau resmi sehingga bahasa Indonesia yang
digunakannya harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa Indonesia yang
digunakan harus bahasa yang dalam situasi formal atau resmi pada struktur
bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa
seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu daoat diukur kebenarannya
secara terbuka umum.
F.Gagasan sebagai Pangkal
Tolak
Gagasan sebagai pangkal
tolak yang dimaksud adalah bahasa yang yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis.
Gagasan sebagai pangkal tolak terkait dengan objektivitas
G.Penggunaan Istilah
Teknis
penulis,
artinya penggunaan bahasa tersebut secara dominan harus bertolak pada objek
yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara pribadi. Oleh karena itu,
objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari penggunaan
kata saya,kami, dan kita.
Ciri
penggunaan istilah teknis yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan
dalam penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya
sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis
yang meliputi penulisan angka, lambing, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.
H.Konsisten
Ciri
konsisten yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan
terluas (keseluruhan struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas
atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal
tulisan sampai akhir tulisan.
Contoh-contoh
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Keseluruhan
ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah seperti yang telah disebutkan harus terwujud
dalam karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis. Untuk itu, perhatikan
contoh-contoh dan ciri-ciri penulisan karya ilmiah berikut. Contoh-contoh
berikut disajikan dalam bentuk yang salah sekaligus bentuk yang benar.
A.Cendekia
Contoh
:
1) Kemajuan
informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran
nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke
Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nili-nilai budaya dan
moral bangsa Indonesia.
2) Pergeseran
nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke
Indonesia.
B.Lugas
dan Logis
Contoh:
1) Kalau
pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan
sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila
penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.
2) Kalau
pada zaman Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai
media penyebaran agama, sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media
penanaman budi pekerti melalui apresiasi.
3) Saat
terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi.
4) Saat
terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri
C.Jelas
Contoh:
1) Untuk
mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya
sehari-hari.
2) Baik
buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
3) Perkara
diajukan kemeja hijau berjumlah lima puluh satu. Sedangkan perkara disidangkan
berjumlah dua puluh satu.
4) Perkara
yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah
disidangkan berjumlah 21 buah.
D.Padat
dan Ringkas
Contoh:
1) Pendidikan
agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
2) Pendidikan
agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.
E.Formal
dan Objektif
Contoh:
1) Menurut
Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari
kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
2) Menurut
Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan
ketaksaan dalam pengungkapan.
3) Moeliono
(1989) mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari
kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.
F.Gagasan
Sebagai Pangkal Tolak
Contoh:
1) Kita
semua tahu bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangat penting dalam
menanamkan moral Pancasila.
2) Perlu
diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam
penanaman moral Pancasila.
G.Penggunaan
Istilah Teknis
Contoh:
1) Hazard
Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan
pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex
Alimentarius Commission untuk diterapkan di industry pangan.
2) Hazard
Anaylisis Critical Control Point (HACCP) adala sistem penjaminan mutu dan
keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional
Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan.
H.Konsisten
Contoh:
1) Perlucutan
senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untik mereka
yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
2) Perluncutan
senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka
yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam kehidupan social dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik
secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk
dialeknya , bahasa Indonesia, dan / atau bahasa asing. Bahkan, dalam situasi
tertentu.Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah merupakan salah satu ragam Bahasa Indonesia
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan
untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,teori, atau gabungan dari keempatnya,
Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi
ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah
meliputi;Laporan
berbentuk naskah, Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3),
Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah, Laporan pertanggung jawaban. Ciri-ciri
Bahasa Ragam Ilmiah meliputi :Cendekia, Lugas dan logis, Jelas, Ringkas dan
padat , Formal dan objektif, Gagasan sebagai pangkal tolak, Penggunaan istilah
teknis, Konsisten.
B.
Saran
dan Kritik
Dalam
penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritkan dan masukan yang
bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
Khaerudin
Kurniawan. Bahasa Indonesia Keilmuan
untuk Perguruan Tinggi. Bandung: PT Refika Aditama,2012.
http://akulupa.blogspot.co.id/2014/04/ragam-bahasa-ilmiah-html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar