Rabu, 30 November 2016

Ragam Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Dalam kehidupan social dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya , bahasa Indonesia, dan / atau bahasa asing. Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu (Lumintaintang 1982: 73).
Dalam situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu
            Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh ciri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh ciri-ciri nonlinguistik, misalnya, lokalisasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial pemakainya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan rumus­an masalah sebagai berikut :
1.  Apa pengertian dari Ragam Bahasa Ilmiah  itu ?
2.   Menjelaskan Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah ?
3.  Menjelaskan Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah ?

C. Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengertian dari  itu Ragam Bahasa Ilmiah.
2.  Untuk memahami Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah.
3.  Untuk mengetahui Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah.





BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Ragam Bahasa Ilmiah

            Ilmiah itu merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoalan dalam bahasa indonesia bidang ilmu tertentu. Kualitas keilmuan itu didukung juga oleh pemakaian bahasa dalam ragam ilmiah. Jadi, ragam bahasa ilmiah itu mempunyai sumbangan yang tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah.
Ragam ilmiah merupakan pemakaian bahasayang mewadahi dan mencerminkan sifat keilmuan dari karya ilmiah.sebagai  wadah, ragam ilmiah harus menjadi ungkapan yang tetap bagi kerumitan (sofistifikasi) pemikiran dalam karya ilmiah. Dari pemakaian ragam ilmiah itu juga bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan juga hati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan (wisdom) dan kecerdasandari penulisnya.
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah merupakan salah satu ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,teori, atau gabungan dari keempatnya, Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.

B.Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah
Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah adalah sebagai berikut ;
a.       Laporan berbentuk naskah
Contoh : artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat.
b.Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3)
c. Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah
d.  Laporan pertanggung jawaban
Contoh : laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham.

C.Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah

Ciri-ciri bahasa ragam ilmiah pada dasarnya ada dua, yaitu ciri umum dan ciri khusus. Ciri umumnya adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah, artinya sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia. Ciri-ciri khusunya adalah:
(a)    Cendekia
(b)   Lugas dan logis
(c)    Jelas
(d)   Ringks dan padat
(e)    Formal dan objektif
(f)    Gagasan sebagai pangkal tolak
(g)   Penggunaan istilah teknis
(h)   Konsisten

A.Cendekia
Ciri cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu mengungkapakan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.
B.Lugas dan Logis
Ciri lugas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal sehat. Hal itu membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
C.Jelas
Ciri jelas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah jelas struktur kalimat dan maknanya. Hal itu sangat membantu penulis dalam memaparkan gagasan atau pola pikirannya dan mempermudah pembaca untuk memahami makna yang dimaksudkan.
  D.Padat dan Ringkas
Padat yang dimaaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapakan tidak tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperdulikan. Ciri ringkas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan a ilmiah harus singkat, tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan (mubazir). Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan atau pola pikir yang padat dan tertuang dalam kalimat yang ringkas.


E.Formal dan Objektif

Formal yang dimaksud mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan ilmiah merupakan komunikasi formal atau resmi sehingga bahasa Indonesia yang digunakannya harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa Indonesia yang digunakan harus bahasa yang dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu daoat diukur kebenarannya secara terbuka umum.

F.Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Gagasan sebagai pangkal tolak yang dimaksud adalah bahasa yang yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis. Gagasan sebagai pangkal tolak terkait dengan objektivitas

G.Penggunaan Istilah Teknis
penulis, artinya penggunaan bahasa tersebut secara dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari penggunaan kata saya,kami, dan kita.

Ciri penggunaan istilah teknis yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka, lambing, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.

H.Konsisten
Ciri konsisten yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.

Contoh-contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

Keseluruhan ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah seperti yang telah disebutkan harus terwujud dalam karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis. Untuk itu, perhatikan contoh-contoh dan ciri-ciri penulisan karya ilmiah berikut. Contoh-contoh berikut disajikan dalam bentuk yang salah sekaligus bentuk yang benar.

A.Cendekia
Contoh :
1)      Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nili-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
2)      Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia.

B.Lugas dan Logis
Contoh:
1)      Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.
2)      Kalau pada zaman Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran agama, sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.
3)      Saat terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi.
4)      Saat terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri
C.Jelas
Contoh:
1)      Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya sehari-hari.
2)      Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
3)      Perkara diajukan kemeja hijau berjumlah lima puluh satu. Sedangkan perkara disidangkan berjumlah dua puluh satu. 
4)      Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah disidangkan berjumlah 21 buah.

D.Padat dan Ringkas
Contoh:
1)      Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
2)      Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.

E.Formal dan Objektif
Contoh:
1)      Menurut Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
2)      Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.
3)      Moeliono (1989) mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.

F.Gagasan Sebagai Pangkal Tolak
Contoh:
1)      Kita semua tahu bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.
2)      Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.

G.Penggunaan Istilah Teknis
Contoh:
1)      Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di industry pangan.
2)      Hazard Anaylisis Critical Control Point (HACCP) adala sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan.

H.Konsisten
Contoh:
1)      Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untik mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
2)      Perluncutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam kehidupan social dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya , bahasa Indonesia, dan / atau bahasa asing. Bahkan, dalam situasi tertentu.Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah merupakan salah satu ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,teori, atau gabungan dari keempatnya, Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah meliputi;Laporan berbentuk naskah, Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3), Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah, Laporan pertanggung jawaban. Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah meliputi :Cendekia, Lugas dan logis, Jelas, Ringkas dan padat , Formal dan objektif, Gagasan sebagai pangkal tolak, Penggunaan istilah teknis, Konsisten.

B.     Saran dan Kritik

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritkan dan masukan yang bersifat membangun.













DAFTAR PUSTAKA

Khaerudin Kurniawan. Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi. Bandung: PT Refika Aditama,2012.
         http://akulupa.blogspot.co.id/2014/04/ragam-bahasa-ilmiah-html?m=1












Tidak ada komentar:

Posting Komentar